Banana Sliced [Foto: Dok resepdapurayah] |
Slurrrpp!!... Hmmm
membayangkan betapa nikmat dan lezatnya gelato aja sudah bikin tenggorokan
naik turun, bagaimana kalau gelato itu langsung tercecap di pencecap dan
memenuhi area gastronomi saya, ya? Aah, tak terbayangkan memang kelezetan
gelato di seantero dunia yang sudah sangat femes—kata anak-anak jaman now
bilang.
Betapa tidak
sangat terkenalnya gelato di hampir seluruh dunia. Rasanya yang khas, lembut, dan melted di mulut saat disuap, itu yang
bikin nagih dan ketagihan untuk tidak bisa berhenti nyendok. Pun kalau saya disuguhi beberapa skup pun masih kurang
(bukan “gahar” karena lapar atau rakusnya), tapi memang gelato ini menggoda
iman saya.
Iceberg Pizza& Gelato Cikini Raya No. 70, Menteng,Jakarta Pusat [Foto: Dok resepdapurayah] |
Tak bisa dipungkiri
memang, GELATO dengan rasa buah beraneka warna dan menurut saya sehat
mengundang hasrat untuk selalu berada di dekat sang penikmat. Coba deh, kalau
kalian disuguhi gelato, pengen nambah lagi atau justru stop di suapan pertama?
Apalagi kalau disuapin sama orang tersayang. Argh, lupa kali sama orang yang
duduk di sekitar. Peduli amat ya, mereka
”ngontrak”, gitu kali ya.
Ketika melihat
logo iceberg dari jauh saja sudah sangat
eye catching dengan warna biru menggoda.
Di bagian depan pun tersusun meja dan kursi berbaris rapi dengan nuansa
yang menentramkan jiwa (untuk saya lho ya). Begitu masuk ke dalam, ambience pun
sangat berbeda. Suasana tenang, tentram, sesekali terdengar suara musik intrumen
menghanyutkan lamunan.
Terlihat pula
deretan kursi panjang dengan busa empuk ketika pertama kali masuk di bagian
kanan café ini. Sementara di kiri dan tengah, tersusun kursi dan meja dengan (seperti
lapisan takon) cokelat tua. Suasana yang menyejukkan pun langsung menyergap
saya ketika saya mencoba menghenyakkan tubuh.
Outdoor Iceberg Pizza & Gelato Cikini Raya No. 70 [Foto: Dok resepdapurayah] |
Nah, saya baru
saja singgah beberapa jam menyandarkan badan di lounge (kursi panjang) yang
empuk, di salah satu gerai gelato ini,
pada Rabu (18/9/2018) bersama teman-teman Food Blogger di ICEBERG gelato &
coffee di Jalan Cikini Raya No. 70 Menteng, Jakarta Pusat.
Tempat ini hadir
tidak serta merta begitu saja. tetapi
bermula dari keinginan Bapak Eddy Saputra sebagai Owner Iceberg Café memberikan
kepuasan layanan untuk OHLINS dengan bantuan tangan Matteo Guerinoni (Food
Consultant) membuka ICEBERG Café.
Rekan-rekan Food Blogger [Foto: Dok resepdapurayah] |
Ternyata, Pak
Eddy ini juga pemilik dari PT Sena Auto
Part dan sekaligus penggemar roda dua, juga sebagai sole distributor suspensi
OHLINS dan ban Pirelli untuk Indonesia yang juga memberikan keindahan
tersendiri di Cafenya dengan beraneka produk suspensi dari Swedia yang memiliki kekuatan mumpuni.
Mulanya, proyek usaha ini beliau mulai pada
Pebruari 2015 dan selesai pada Desember 2015. Tampilan café yang diinginkannya
memang cozy secara food industrial seperti yang terlihat dari interior desain dalam ruangan.
Bapak Eddy Saputra, Owner Iceberg Pizza & Gelato [Foto: Dok resepdapurayah] |
Perlu juga
kita ketahui nih ya, sebenarnya apa sih Iceberg itu? Iceberg ini dalam arti
sebenarnya yaitu gunung es. Nama ini diberikan oleh Matteo Guerinoni sebagai
gabungan dari ICE, yaitu produk yang dijual didominasi oleh Gelato. Kata BERG
sendiri adalah kita asal bahan baku Gelato yang asalnya dari kota BERGAMO,
Italia. Ahaa… saya jadi inget, pembalap
Valentino Rossi deh kalau dengar kata
Italia. Eeh, bukannya Matteo juga pembalap, ya?
Oh ya, seingat dan
sepengetahuan saya, Matteo ini juga pernah menjadi juri Master Chef tahun 2015
di salah satu televisi swasta Indonesia dan pemilik beberapa resto Italia di
tanah air. Tak heran memang, di tangan
Matteo dan Pak Eddy, Café ini berhasil menyajikan cita rasa unik Italia di
tanah air.
Dalam keterangan paparannya,
Anggi Mutiara Cahya selaku Public Relations Iceberg Pizza & Gelato,
mengatakan bahwa, Iceberg ini ingin
dijadikan sebagai tujuan favorit pelanggan dalam berinteraksi lebih
nyaman serta menyenangkan, juga sebagai pilihan utama hang out (kongkow)
beragam komunitas, baik teknologi balap maupun pencinta kuliner.
Anggi Mutiara Cahya, PR Iceberg Pizza & Gelato [Foto: Dok resepdapurayah] |
Selain itu,
Iceberg ingin memberikan kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan untuk kepuasan
pelanggan, menyajikan variasi produk dan bahan baku terbaik, berusaha untuk
mempertimbangkan setiap kebutuhan pelanggan agar mampu memberikan dan
menghadirkan pelayanan yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan visi dan misi
Iceberg itu sendiri.
Mau tahu ga, apa
filosofi kuat yang diberikan iceberg? Dari sisi kualitas, kualitas menjadi kata
pertama yang mendasari lahir dan didirikannya iceberg café ini. Product
Competitive, variasi produk iceberg dikemas dengan pendekatan yang membanggakan
untuk dinikmati dalam setiap pilihan pelanggan iceberg. Nah, kru-kru iceberg pun melayani dengan
sepenuh hati.
Target yang diinginkan memperoleh pencapaian yang sempurnya,
memang bukan hal mudah, dan perlu banya perbaikan, masukan, pun kerja keras.
Sales-nya pun sebagai satu pengharapan, adanya peningkatan pendapatan untuk
perusahaan. Hal ini tercermin dari kualitas bahan baku yang dipakai dengan produk yang
terperinci ditampilkan.
Iceberg Pizza & Gelato
Rasa penasaran
saya dengan cita rasa Iceberg Pizza & Gelato ini makin membuncah alias tak
sabar. Iya, tidak sabar melihat proses pembuatan pizza yang pertama kali
dipertontonkan kepada Food Blogger yang hadir saat itu. Chef Andri, selaku Chef
yang dipercaya menangani jalannya masak Pizza enak siap-siap mengeluarkan
keahliannya.
Pemanggang Pizza yang langsung didatangkan dari Italia [Foto: Dok resepdapurayah] |
Pizza pertama
yang dibuat oleh Chef Andri ini namanya Gioiosa. Terdiri atas saus tomat. Nah,
saus tomatnya ini home made dibuat langsung dari tomat merah besar pilihan. Keju
Mozarella, sebagai penguat rasa pemberi kenikmatan sejati. Terlihat smoked beef
dengan slice tipis, spinach (bayam) yang di-chop kasar, dan keju permesan.
Dough (adonan)
pun dibuat home made dengan campuran yeast dan tepung pilihan. “Adonan dibuat
hingga kalis dan lembut, selanjutnya didiamkan 2 jam atau lebih,” ucap Chef
Andri. Nah, untuk mendapatkan Pizza dengan cita rasa wangi dan menggugah,
memang tak sembarangan cara dan tempat memanggangnya.
Chef Andri, Iceberg Pizza & Gelato [Foto: Dok resepdapurayah] |
Tempat memanggang
Pizza di Iceberg ini langsung didatangkan dari Italia. Menurut penuturan Pak
Eddy, perlu waktu delapan bulan untuk menunggu datangnya alat tersebut. “Matteo
tidak ingin ada merek lain yang hadir untuk memanggang Pizza di Iceberg ini,”
tegas Pak Eddy.
Hmmm…pantas saja
ya, kenapa pizza-pizza yang pernah saya coba di beberapa gerai pizza, itu rasanya berbeda-beda. Ternyata,
kuncinya ada di alat pemanggangnya. “Kalau di oven, Pizza ini tidak akan pernah
jadi, atau mengembang,” lanjut Chef Andri.
Waah, saya juga
baru tahu kalau Pizza yang original dan
bercita rasa nikmat itu tidak bisa sembarangan di panggang. Perlu alat khusus
ternyata. Di panggang dengan suhus 250
derajat Celcius dalam waktu 5 menit saja.
Chef Andri lebih
jauh menjelaskan, teknik memanggangnya pun tidak bisa sembarangan. Adonan pizza,
tidak boleh didekatkan dengan api yang
ada di dalam alat pemanggan. Jadi,
ekstra hati-hati. Untuk mengetahui Pizza yang dipanggang sudah matang
atau belum, Chef Andri memberi tahu dengan melihat dan menggeser sedikit
(dirasa-rasa ya Mas) adonan Pizza. Kalau sudah mengembang sempurna, indikasi
bahwa Pizza sudah matang dan bisa diangkat.
Ya, Pizza Gioiosa
sudah matang. Sisa kering tepung yang menempel ketika adonan diuleni,
dibersihkan dengan menggunakan kuas khusus. Selanjutnya, Pizza dipotong-potong
menjadi 8 bagian untuk ukuran standardnya.
Oiya, teknik
pembuatan Gioiosa ini cukup mudah. Dough dilebarkan dengan menggunakan roll
hingga membentuk bulatan. Setelahnya sau tomat dituangkan sebanyak satu setengah centong yang sudah menjadi ukuran di
iceberg. Selanjutnya beri taburan keju mozarella, mushroom, smoked beef,
spinach, dan keju permesan. Panggang deh!
Memang, Pizza ini
enaknya dimakan saat masih hangat. Mengapa? Karena menurut penuturan Chef
Andri, rasa crispy-nya masih terasa dan enak. Pun ketika saya coba menikmat
saat sudah didiamkan beberapa saat di luar, benar saja, rasa crispy-nya sudah
hilang sedikit demi sedikit, tapi cita rasanya tetap enak.
Pizza kedua yang
dibuat adalah Pizza All’ Americana. Nah, Pizza ini sebenarnya mirip sih dengan
Pizza sebelumnya. Hanya saja, isiannya yang sedikit berbeda. Di Pizza ini diisi
dengan saus tomat, daging tenderloin yang sudah di-roast, mozarella, celery,
mushroom, black olive, dan ada satu ingredient lagi, yaitu egg yolk (kuning
telur). Tetapi, tadi dipergunakan.
Proses pembuatan Pizza All' Americana [Foto: Dok resepdapurayah] |
Nah, teknik
pembuatannya pun sama dengan membuat bulatan dough Pizza sebelumnya. Mba Nunik
mencoba membuat Pizza All’ Americana ini dengan teknik yang diajarkan. Buat Pizza, sekali lagi gampang-gampang susah.
Semua tergantung dari cara kita mengolah bahan. Dough-nya terutama. Agar tercipta
dough yang lembut perlu takaran pas.
Pizza kedua
selesai dan matang. Saat saya coba cicipi, beruntunglah saya, mendapati topping yang lengkap dan bisa saya
rasakan ketika masuk ke dalam pencecap dan dapat dikunyah merata. Perpaduan
mushroom, daging asap, black olive, celery, mozarella merata. Tak ada rasa yang
paling dominan menyergap dan “balapan” di mulut saya.
Pizza-nya terasa
renyah dan tidak alot. Tarikan gigitan pertama terasa lembut hingga membuat
saya ingin menarik dan menggigit kembali. Untuk saya, Pizza yang luar biasa
nikmat dan enak.
Selanjutnya, Chef
Andri dan saya membuat Pizza yang ketiga. Pizza ini diberi nama Vulcano Pizza,
kenapa? Ya, karena ketika nanti Pizza ini matang, di tengahnya terbentuk
seperti gundukan (adonan yang naik) seperti
Vulcano.
Vulcano Pizza Iceberg Pizza & Gelato [Foto: Dok resepdapurayah] |
Adonan tetap
sama, tetapi isinya cukup simpel, terdiri atas dua lapis adonan dough untuk
lapisan atas dan bawah, keju mozarella, smoked beef, mushroom, saus tomat, dan
dried chili. Untuk yang tidak menyukai pedas, dried chili bisa ditiadakan.
Nah, setelah
adonan diuleni jadi dua bulatan, selanjutnya adonan pertama untuk lapisan bawah
diberi bahan-bahan isian. Lalu ditutup dengan lapisan adonan dough di bagian
atasnya. Selanjutnya di panggang. Oya,
untuk pemberian saus tomat, jangan sampai melebihi pinggiran dough. Karena
adonan lapisan atas akan sulit ditutup dan licin. Pun saus tomat ketikan
dipanggang akan keluar dari adonan.
Bersama Chef Andri membuat Pizza Vulvano [Foto: Dok resepdapurayah] |
Setelah matang,
Pizza ini benar-benar terlihat seperti Vulcano yang menggembung di
tengah-tengahnya. Saat saya icip-icip,
rasanya memang enak dan bahan tercampur rata. Dalam perkelahian gigi geligi
saya dengan Pizza ini memberi sensasi rasa tersendiri. Percampuran bahan yang
boleh dibilang sempurna.
Gelato Times
Uhuuy… Ini yang
saya tunggu-tunggu. Apalagi kalau bukan gelatonya. Ya, melihat langsung Chef
Andri meracik apa yang disebut Banana
Sliced. Pisang sesuai standar iceberg di-slice serong dalam beberapa potongan.
Sebelumnya, di wadah saji di pinggirannya diberi whipcream. Lalu, potongan
pisang diletakkan di atas whipcream tadi disusun sedemikian rupa.
Proses pembuatan Banana Sliced [Foto: Dok resepdapurayah] |
Chef Andri lantas
meletakkan tiga scoop Gelato dari varian
Strawberry, Cokelat, dan Vanilla di
tengah-tengah wadah saji. Selanjutnya,
di sela-sela gelato tiga varian tadi ditutup dengan whipcream dan disiram
dengan cokelat leleh. Lantas di-garnish dengan dried chocolate, wafer, dan
semacam creep. Nama lainnya, “African Fantasi”. Ah sayang, saya tidak
menanyakannya mengapa disebut nama itu.
Proses penuangan cokelat leleh di atas Banana Sliced [Foto: Dok resepdapurayah] |
Aarrrghhh rasanya…
bikin ga mau beranjak dari tempat duduk. Ada rasa yang akan terus tertinggal di
pencecap saya untuk tak berhenti menikmatinya. Saya terlalu mencintainya hingga
tak ingin melepaskan “African Fantasi/Banana Sliced” ini begitu saja. Masih
ingin bersenda gurau dalam kenikmatannya. Melepas hasrat yang tak mungkin
dibendung. Lumatan demi lumatan menggelayut di antara kedua belah bibir ini. African
Fantasi, kamu begitu menggoda. Mampu meluluhlantakkan segenap rasa yang mungkin
tak tercurah di lain Gelato. Sungguh mempesona.
Hasil akhir Banana Sliced (African Fantasi) [Foto: Dok resepdapurayah] |
Di Copa Gelato
yang kedua, Chef Andri membuat Copa
Fragola. Copa, memiliki arti mahkota. Nah, Copa Fragola ini terdiri atas
dua scoops gelato yang bisa kita request. Di sini, Chef Andri membenamkan dua
scoop gelato, yaitu Vanilla dan Strawberry. Sebelumnya, dalam wadah saji,
beliau menuangkan sirup Strawberry di bagian dasar wadah. Lantas memasukkan dua
scoop gelato. Kemudian memberikan whipcream sebagai mahkota di antara gelato
dan menutupi seluruh gelato.
Proses pembuatan Copa Fragola [Foto: Dok resepdapurayah] |
Setelah semua
tertutup whipcream, kembali disiram sirup strawberry. Di sekelilingnya, diberi
slices strawberry, manisan buah cherry, daun mint, wafer, dried chocolate, dan
biscuit. Inilah cinta tak terbatas pada ujung lidah. Copa Fragola membuat saya
tergila-gila. Liukan-liukan cinta mahkotanya mengundang rasa untuk dijamahi,
mencecapnnya hingga lumatan terakhir di ujung sendok pemuas gastronomi.
Bagaimana mungkin aku jatuh cinta lagi, hatiku sudah kau curi Copa Fragola.
Aaaahhhh…
Hasil akhir Copa Fragola [Foto: Dok resepdapurayah] |
Puaskah saya
dengan itu semua? Tidak! (Bukan rakus atau kelaperan ya). Pencecap saya masih
ingin betah berlama-lama di Iceberg ini. Saya coba French Fries. Ini menurut
saya berbeda dari kebanyakan french fries. Potongan kentangnya relatif besar
dan empuk. Topping-nya mirip Nacos tapi bukan. Iceberg membuat French Fries ini
nikmat luar biasa dengan daging giling yang dibumbui sedemikian rupa dalam
gilingan kecil-keci, dan potongan dadu tomat.
French Fries Iceberg Pizza & Gelato [Foto: Dok resepdapurayah] |
Dalam balutan
rasa yang terus menggoda, french fries ini tidak mampu memberhentikan indera
pencecap saya. Diet nanti dulu, yaa…
Proses pembuatan dan hasil Espresso [Foto: Dok resepdapurayah] |
Masih ada banyak menu-menu lainnya yang perlu
dicoba. Ada lasagna yang kaya daging giling. Rasa yang ditawarkan pun beragam,
mulai dari creamy, bollognese, juga tuna. Naah, pencinta kopi, beragam kopi
nusantara pun hadir di sini Iceberg. Asal kopinya pun asli dari nusantara
punya, Tanamera. Kopi yang dihadirkan memikat rasa penikmat.
Selain itu, ada juga mocktail dengan beragam buah
segar yang tersaji berbahan baku utama soda. Banderol harga minuman ini mulai
dari Rp35 ribu. Oiya, ada tawaran harga menarik juga di Iceberg ini mulai Rp50
ribu dan jadi pertimbangan untuk yang datang dari beragam latar belakang.
“Hidangan yang kami tawarkan memang ciri khas
Italia dan Chef kami memberikan penyajian yang menarik. Selain rasa yang
otentik, banderal harga dari menu-menu kami tergolong terjangkau. Ini tentunya
menjadi penawaran menarik bagi para pelanggan dan juga pencinta kuliner pada
umumnya,” tutup Pak Eddy.
Fasilitas
Iceberg
Jangan khawatir ketika Anda datang ke sini.
Iceberg punya parkir yang luas dngan jaminan keamanan. Balutan interior ruangan
atmosfer nyaman, relief interaction, bebas wifi, juga terdapat layar dan
proyektor. Produk yang tersaji: Enjoyment Coffee & The Best Gelato
Flavours, beragam jenis makanan, dessert yang disajikan dengan servis
memuaskan. Memiliki ruang yang luas di setiap bagian. Area utama dapat mencapai
60 orang dan smoking area/terrace hingga 25 orang.
Interior Iceberg Pizza & Gelato [Foto: Dok resepdapurayah] |
Produk-produk Iceberg berupa Gelato yang terdiri
atas Coppa, Milkshake, Cone dan juga cup. Pizza sudah tentu. Food &
Desserts-nya terdiri atas pasta, salads, desserts, dan Asian Delight tak
ketinggalan Kopi.
Eits, untuk Anda yang ingin mengenalkan produk,
perusahaan, atau sejenisnya, Iceberg Pizza & Gelato juga melakukan
kerjasama untuk branding berupa sponsorship, barter promosi, diskon dine in,
juga get voucher.
Untuk Party-nya sendiri, bagi ingin merayakan
ulang tahun (sweet seventeen) bisa banget, wedding, family/couple, dan reuni.
Event-event pun demikian, Iceberg cocok banget nih untuk tempat Gathering,
launching produk, meet & greet, dan press conference.
Jadi, selain bisa menikmati hidangan khas Italia
yang tidak mesti pergi ke Italia, Anda juga bisa melakukan kerjasama di sini.
Tunggu apalagi?
Foto bersama Owner Iceberg dan rekan-rekan Food Blogger [Foto: Dok Alia] |