Masak dan rasa itu sebagai satu perbuatan kejujuran
O nama e wa nan desuka? (Namanya
apa?) Nama e wa Sushi desu! (Namanya Sushi). Ah… oishi desuka? ( Ah, enak ga?) Hai, totemo oishi desu (Ya, sangat enak).
Kaisen Donburi |
Nihon jin wa sushi o taberu no ga dai suki desu (Orang Jepang suka banget makan Sushi). Demo, ima wa nihon jin dake de naku, Indonesia
jin mo suki desu. (Tetapi, sekarang
tidak hanya orang Jepang saja, orang Indonesia juga suka).
Saya, pertama kali
melihat
dan kenal Sushi pada 1999. Saat
itu pas sedang belajar bahasa Jepang di salah satu Sekolah Tinggi Bahasa Asing
di bilangan Jakarta Selatan. Sensei dan teman saya bawa satu boks yang
bentuknya sangat cantik dan indah.
Sushi. Foto: Dok resepdapurayah.com |
Sempat dalam hati bertanya-tanya,
makanan kok bisa begitu cantik dan indahnya. Ditata sedemikian rupa dan mampu
menggoda lidah. Makin diperhatikan makin menarik dan menggoda saya untuk
mencoba. Saya tanya ke salah satu teman, “Ini apa ya namanya, indah dan cantik
banget tampilannya.”
Teman tak langsung
menjawab, tetapi, malah kasih penjelasan detail nama makanan khas negeri
matahari terbit itu. Wah, makin penasaran saya untuk nyobain. Alhasil, tergoda juga. Awalnya,
lidah ini tak bisa menerima karena rasa yang aneh.
Maklum, biasa cabe,
bawang, garam, dan jenis rempah Indonesia yang biasa meluncur di lidah. Jadi,
ini lidah agak-agak nolak manja gitu pas mau ngunyah. Mungkin kalau ini lidah
bisa ngomong, dia akan bilang, “Jangan jamahi aku sama ikan mentah. Aku tak
ingin ternoda.” Halah, lebay banget kalau bahasa anak jaman now bilang.
Ahh… akhirnya, memang
ini lidah bisa diajak musyawarah untuk mufakat. Suapan pertama nolak, tapi dia
pengen nyoba lagi. Cobalah suapan kedua, mau lagi, coba lagi suapan ketiga,
eehh doyan. Dan kata orang-orang Suhsi berbau amis, NO! Tak ada sama sekali bau
amis atau enek saat saya makan. Nah, sejak saat itu, saya makin nagih dengan
sushi dan ini makanan “lux” menurut saya.
Ya, beberapa waktu lalu,
ada tawaran untuk Japanese Food Tasting, di Mal Artha Gading, dengan resto
bernama Kaitomi Maru. Ahaa… jejingkrakkanlah saya (ga norak
sih). Soalnya, mendengar
nama makanan Jepang gitu. Iyalah, makanan mahal dan berkelas. Buat saya hanya
dua dalam hidup saya untuk makanan, enak dan enak sekali.
Ya, saya sempat ngobrol-ngobrol sama Mas Ferry Arianto,
Manager di Kaitomi Maru tersebut.
Kaitomi Maru, sebenarnya sudah ada di awal Februari 2017. Akan tetapi,
pada 14 Juli 2017, di recovery dengan konsep menjadi Skewered
Seafood. Makanan yang disajikan
lebih condong dan berat ke makanan laut (Seafood).
Mengapa lebih ke
seafood? Ini jadi pertanyaan sendiri untuk saya. Mas Ferry mengatakan, bahwa
salah satu owner Kaitomi Maru ini kerja dan menghabiskan waktunya di laut,
tinggalnya pun di perkampungan nelayan. Selain itu, owner-nya juga memang ingin mengedepankan hasil kekayaan
laut.
Kaitomi Maru kembali
grand launching pada 7 Oktober 2017 lalu dengan membuat suasana berbeda dari
sisi desain interiornya. Terlihat saat saya menjejakkan kaki, golden bulb
menghiasi ruangan dengan meja-meja kayu tinggi yang licin dan bersih, beserta
beberapa kursi menyerupai sofa.
Kaitomi Maru, Kursi yang empuk |
Suasana cozy langsung
menyergap dalam balutan hangat. Meja panjang di sisi kiri ruangan sangat asyik
untuk dijejaki. Layaknya satu bar di kelab malam. Kursi menyerupai sofanya juga
empuk saat diduduki. Meski kursi terbuat dari kayu, tetapi sentuhan lembut
sangat terasa.
Suasana dalam Kaitomi Maru |
Di plafonnya terbentang
kain-kain dengan nuansa warna-warna negeri bunga sakura. Jarak antara kitchen
dan ruang makan cukup dekat, sehingga saya dapat menyaksikan langsung ketika
Chef bekerja dan menyajikan menu.
Di Kaitomi Maru ini,
kita perlu mencoba seluruh makanan. Seluruhnya dalam arti bukan porsi besar.
Kalau saya, hanya icip-icip ya sedikit-sedikit, tetapi bisa merasakan semuanya. Jadi tahu rasa
makannnya. Nah, Jepang itu kalau makan tak lepas dari saus, tetapi berbeda
dengan saus yang dimaksud, bukan saus cabai atau saus tomat.
Kaitomi Maru punya 12
varian saos yang bisa dikombinasi untuk makanan-makanan tertentu. Semua saos
memang bercirikan khas Traditional
Japanese.
Ya, di Kaitomi Maru ini,
saya mencicipi beberapa hidangan yang disajikan. Mulanya, saya justru makan dessert , yaitu Matcha Shiratama
Senzai. Dari namanya ada kata Matcha (teh hijau).
Match Shiratama Senzai |
Ah, benar dugaan saya.
Dessert ini merupakan dessert
tradisional Jepang yang terbuat dari beras ketan dicampur bubuk matcha,
kemudian dibuat bulatan. Terdapat bubur kacang merah bertekstur kasar. Menjadi
satu perpaduan yang cantik antara bubur kacang merah (red bean porridge,
glutinous ball with green tea). Rasanya manis dengan tingkat kemanisan sedang.
Ada pula Oden Noodle.
Oden Noodle ini merupakan satu-satunya mie yang ada di Kaitomi Maru.
Ingredients-nya terdiri atas noodle (mie khas yang dibuat home made di
Kaitomi), nori, chikuwa (fish cake), potatoe (kentang rebus), radish (lobak),
tamago (egg), mustard sebagai sausnya. Kuah mie berasal dari ikan, tetapi tidak
berbau amis. Semua sajian dibuat dalam tempat terpisah. Soal rasa? Oden Noodle
luar biasa. Enaak ****.
Oden Noodle berkuah ikan tetapi tidak amis |
Nah, ada juga Salmon
Aburiyaki. Salmon yang di-grill dimakan bersama campuran beberapa sayuran,
seperti brokoli, jagung manis, tomat chery, buncis, dan salmon-nya sendiri
dengan tambahan sau aburiyaki. Sayurannya lembut tapi masih crunchy, jagungnya
juga segar dan terasa lembut juga manis.
Salmon Aburiyaki |
Karena saya suka makanan
yang berbau ikan, saya pesan satu menu yang di mata saya sangat menggoda,
namanya Kaisen Donburi (Donburi =
nasi dan lauk ala Jepang). Kaisen Donburi ini terdiri atas salmon, tuna, telur
salmon, sushi rice, lemon slices, cucumber, shimaji, prawn (direbus tetapi
tetap segar), wasabi, oba leaf, gari (red ginger), dengan shoyu sauce. Semua ikan-ikan yang tersaji dalam keadaan segar alias mentah. Tapi jangan
heran, tidak berbau amis sama sekali.
Ahh, rasanya, terjadi
kolaborasi cantik di indera pencecap saya
saat satu per satu ikan-ikan itu tercelup di shoyu sauce bercampur
wasabi. Kelembutan salmon tak bisa saya
gambarkan. Benar-benar lembut dan segar. Karena saya melihat langsung proses
pembuatannya. Teknik mengiris ikan yang ciamik menurut saya.
Proses file Salmon [Foto: Dok resepdapurayah.com] |
Tunanya pun begitu, tak
tercium bau amis sedikit pun. Kelembutan daging tuna membuat cita rasa makan
saya bertambah-tambah (selain juga doyan hehehe). Telur salmonnya… alamaaak…
lembut pecah di mulut. Sama, tak tercium amis sedikit pun. Sushi rice-nya enak,
campuran antara cuka, gula, sehingga memberikan cita rasa tersendiri.
Oba leaf (daun Oba)
punya rasa aromatik yang sangat khas dan enak. Bisa jadi penetralisir saat
selesai makan selain jahe merah, irisan lemon, dan beberapa potong
ketimun. Shoyu sauce-nya juga lembut dan
tidak strong seperti kebanyakan saus-saus yang pernah saya jumpai.
Mungkin kalau burger
yang dibuat dari tepung-tepungan sudah biasa. Tetapi, ini burger yang dibuat
dari nasi. Nasinya khas Jepang punya. Bentuknya pun sangat menggoda. Saya
jumpai ada rice, kiyuri, telur setengah matang, spicy mayo, tomatoe, dan
beberapa ruas jari fried barramundi. Menggoda selera? Pastinya, iya!
Rice Burger ala Kaitomi Maru [Foto: Dok resepdapurayah.com] |
Selesai makan, kurang
pas kalau tak icip-icip dessert. Ya, buat cuci mulut. Kebiasaan orang Jepang,
sehabis makan “besar” biasanya tersaji hidangan “kecil” (dessert) sembari
menurunkan makanan-makanan yang sudah masuk ke area gastronomi.
Di dessert ini, saya
disajikan satu set dessert yang disebut
Moriyawase. Moriyawase ini terdiri atas Abegawa Mochi berupa Matcha Shiratama Senzai, Kinako Banana
( Kinako = Bean Powder) yang bertesktur halus
dan lembut rasanya manis dan banana, juga Gelato Chocholate.
Moriyawase |
Kinako Banana, irisan
pisang bertabur tepung kacang yang enak banget. Tingkat kemanisan dan rasa yang
pas di lidah. Gelato Chocholate-nya pun menggoda selera. Kelembutan sejati yang
dihasilkan dari olah cita rasa tangan-tangan terampil Chef Kaitomi ini patut
saya acungi jempol. Hebat!
Makan tak sekadar makan,
sedikit banyak mesti tahu mengenai komposisi makanan yang ada. Jadi, tahu asal
muasalnya, sejarah terbentuknya makanan itu, dan persebarannya. Jepang memang
menggoda!
Selain main menu,
dessert, saya juga nyobain beberap gorengan Jepang. Ya, gorengan Jepang ini
punya cita rasa dan kelezatan tersendiri. Kalau berkunjung ke resto Jepang,
biasanya disajikan beragam menu gorengan, seperti tempura ( てんぷら ), nugget, chicken kaarage, kakiage (dari bermacam sayuran
mirip bala-bala), gyoza, hingga kani roll.
Gorengan Jepang [Foto: Dok. resepdapurayah.com |
Biasanya, gorengan
tersebut dijual bersama satu paket nasi, salad, juga beragam sauté daging dan
sup. Gorengan Jepang ini memang beda dari yang lain. Tepungnya crispy dan
gurih. Digorengnya pun tidak sampai mengubah warna tepung hingga kecokelatan
penuh. Rasanya? Wew… renyah, gurih, dan
crunchy.
Oiya, saya juga nyobain Gyu Tataki Beef. Menu ini terdiri atas
beef (daging sapi) dengan cita rasa aduhai, empuk, lembut, dan dagingnya tidak
hancur diiris kecil, negi (daun bawang), bawang putih (nin’niku), tamanegi (bawang bombay), tomat cherry, oba leaf, dan
shoyu sauce.
Gyu Tataki Beef [Foto: Dok resepdapurayah.com] |
Ya, makan, makan, dan makan, kapan minumnya? Kaitomi Maru
menyediakan beragam minuman, beberapa di antaranya mulai dari ocha, kalamansi juice,
mango juice, dan chocholate. Nah, saya coba ocha (teh hijau) Kaitomi Maru.
Rerata, teh hijau yang sudah pernah saya coba, rasanya terlalu kelat. Tetapi,
di Kaitomi tidak dan light taste banget.
Kalamansi Juice |
Ocha |
Mango Juice |
Kalamansi Juice yang saya pesan juga enak. Jeruknya
berasal dari Pontianak dan memang punya aroma yang sangat wangi. Berbeda dari
jeruk-jeruk kebanyakan. Rasa manis kalamansi mampu memberikan ketenangan jiwa.
Kaitomu Maru, bernuansa Jepang dengan pigura lukisan di
tembok-temboknya. Beberapa ornament didatangkan langsung dari Hiroshima, Jepang
dan setelan musiknya pun bernuansa Jepang. Operational hour mulai pukul 10 pagi hingga 10
malam dengan sistem shift untuk karyawannya.
Ragam hiasan dinding Kaitomi Maru [Foto: Dok resepdapurayah.com] |
Resto Jepang ini telah memiliki beberapa pelanggan khusus
sejak grand opening dilakukan. Targetnya juga menyasar anak-anak muda Jakarta dan sekitarnya. Kapasitas resto
mencapai 75 orang yang bisa dibuat untuk beragam acara, mulai arisan, ulang
tahun, hingga reuni. Meja kursinya bisa dikombinasi sesuai permintaan.
Selain menyasar anak muda, keluarga juga banyak yang
berkunjung ke tempat ini. Sejauh ini, Kaitomi Maru telah bekerja sama dengan
beberap outlet seperti NAV Karaoke salah satunya. Dengan minimum pembelian
IDR200K, pelanggan yang datang bisa berkaraoke selama satu jam. Selain itu,
Kaitomi Maru juga bekerjasama dengan Celebrity Fitness, Feet and Chick, Nestle,
Voucher MAG.
Harga minuman dan makanan di Kaitomi terbilang ramah di
kantong. Kisaran harganya mulai IDR10K hingga IDR100K. Jadi, tak salah kalau ke
MAG, singgah ke Kaitomi, karena rasa yang unik, enak, juga murah. Kaitomi Maru
ini juga ada di Jepang dengan pemilik yang sama, Suihoshi Fuji San. Jadi, mau
nikmati sushi berkelas dan berkualitas tak perlu repot-repot harus ke Jepang,
kan? Selagi ada di Indonesia, mengapa harus meloncat ke mancanegara. Kaitomi
Maru mampu menjawabnya.
Nah, jangan lupa ya, kalau ke KAITOMI MARU sebut
#KAITOMIJUN
Kaitomi
Maru Japanese Restaurant
Mall
Artha Gading, 1st Floor
Jalan
Boulevard Artha Gading, Kelapa Gading
Telp:
021-22454714
Mobile:
0877 8412 4549
Email: ferryarianto21.fa@gmail.com
Nihon No Atarashii Kotoba (日本のノー新しい 言葉)
Kosa Kata/Kata Kata Baru dalam bahasa Jepang
Abogado ( アボガド ) : Apokat
Dorian ( ドリアン ) : Durian
Mangosuchin ( マンゴスチン ) : Manggis
Yashi ( 椰子 ) : Kelapa
Kani ( 蟹 ) : Kepiting
Ika ( いか ) : Cumi-cumi
Sarada ( サラダ ) : Selada
Karee Raisu ( カレー ライス ) : Nasi Kare
Baso ( バソ ) : Bakso
Yakitori ( 焼き鳥 ) : Sate Ayam
Buta Niku ( 豚肉 ) : Daging Babi
Ichigo ( いちご ) : Strawberry
Ranbutan ( ランブタン ) : Rambutan
Sarakku ( サラック ) : Salak
Kabocha ( かぼちゃ ) : Labu
Kai ( 貝 ) : Kerang
Unagi ( 鰻 ) : Belut
Suupu ( スープ ) : Sup
Gado-gado ( ガドガド ) : Gado-Gado
Yakimeshi ( 焼き飯 ) : Nasi Goreng
Tori Niku ( 鳥肉 ) : Daging Ayam
Gyuu Niku ( 牛肉 ) : Daging Sapi
Indoneshia Ryouri ( インドネシア 料理 ) : Masakan Indonesia
Nihon Ryouri ( 日本 料理 ) : Masakan Jepang
Tenpura ( てんぷら ) : Tempura ( Gorengan udang,sayur,jamur,ubi,dll )
Sukiyaki ( すきやき ) : Sukiyaki ( Masakan daging sapi,sayur dan sup )
Raamen ( ラーメン ) : Mie Jepang ( Ala Cina )
Udon ( うどん ) : Mie Jepang
Soba ( そば ) : Mie Jepang
Budou ( 葡萄 ) : Buah Anggur
Orenji Juusu ( オレンジ ジュース ) : Jus Jeruk
あずき atau 小豆,
jenis masakan dari kacang merah yang
biasanya terasa manis
荒布, sejenis rumput laut
弁当, bungkusan makan siang di dalam kotak
大根, mirip seperti bengkoang panjang (disebut: white radish)
tapi tidak manis (untuk sayuran)
出汁, cairan (kaldu) untuk sup
丼, nasi dan lauk a la Jepang
枝豆, kacang kedelai rebus yang disajikan masih dalam bentuk
berkulit
Enokitake,
jamur enoki
榎茸, jamur
河豚 atau フグ,
jenis ikan laut
銀杏 atau ぎんなん,
ginkgo biloba 銀杏
ginkyō, biji pohon yang direbus, dimakan seperti kacang
玉露, jenis teh hijau yang termahal
ギョーザ atau 餃子,
(bahasa Tionghoa: jiaozi (jiǎozi), campuran sayuran dan daging cincang
yang dibungkus seperti pangsit ("wonton") dan digoreng dengan minyak
dan air
nasi dengan irisan daging sapi rebus
鹿尾菜, jenis rumput laut
蒲鉾, makanan dari ikan yang sudah dihaluskan dan diproses
Kaki
柿, Buah kesemek (jenis buah-buahan dengan rasa seperti sawo)
鰹節, semacam serbuk tipis terbuat dari ikan yang ditaburkan di
atas makanan sebagai penyedap
Katsuo
昆布, rumput laut kering
抹茶, bubuk teh Jepang
松茸, Jenis jamur yang harum baunya
味醂, bumbu berupa cairan yang agak manis
Miso atau Sup miso
味噌, jenis sup yang dibuat dari pasta miso
餅, kue dari tepung beras yang ditumbuk
kedelai hasil fermentasi
(肉じゃが,
masakan dari daging rebus dan kentang yang sedikit agak manis
海苔, rumput laut yang sudah diproses dan mirip seperti kertas
おでん atau 御田,
makanan rebus untuk musim dingin
お好み焼き, campuran tepung dan daging yang dipanaskan di atas plat
besi
御節料理, masakan istimewa untuk merayakan tahun baru
ラーメン, mi ala Jepang
刺身, irisan ikan laut mentah segar dan dimakan dengan saus,
kecap asin, dan wasabi
しゃぶしゃぶ, sayuran dan irisan daging sapi mentah yang dicelupkan ke
dalam air panas.
蕎麦, mi gandum berwarna agak coklat
醤油 kecap asin Jepang (sedikit lebih cair)
すき焼き atau スキヤキ,
masakan yang direbus dan terdiri dari daging sapi, tahu, bawang, sayur
bok-choy, jamur, dll
鮨 atau 鮓
atau 寿司, potongan nasi yang dilapisi dengan
ikan mentah dan sayuran bersama saus
たまり, kecap asin kental
天麩羅, sayuran atau ikan yang digoreng dengan tepung
鉄板焼き, jenis masakan yang dipanggang di atas pelat besi
照焼き atau テリヤキ,
cara memasak ikan atau daging yang dipanggang dan dimakan dengan saus manis
豆腐
tahu
饂飩, mi Jepang (agak tebal irisannya)
梅干, sejenis asinan buah
若布, rumput laut sebagai campuran sup miso
山葵 atau わさび,
sambal hijau pedas (menyengat di hidung), biasa disajikan dengan sashimi
焼きそば, mi goreng ala Jepang
焼き鳥, sate ayam ala Jepang