Rahasia di Balik Dapur Ayah

Menjajal kuliner dari satu kota ke kota lain, dari satu negeri ke negeri lain, juga mencipta, membuat passion saya terbentuk. Ternyata, rasa itu tak hanya hadir dari lidah saja, tapi juga lewat KATA. Itulah salah satu alasan dari lahirnya blog ini. Semoga teman-teman senang dan nyaman berada di sini, di blog tempat segala selera tercurah lewat gambar dan kata. Love Resep Dapur Ayah

  • Beranda
  • Tentang Resep Dapur Ayah
  • Sarapan Pagi
  • Bekal
  • Bubur
  • Masakan
  • Minuman
  • Sambal
  • Review Resto
Home Archive for March 2017


Barongko ala ResepDapurAyah
Foto: Dok. ResepDapurAyah
Bicara makanan Indonesia sangat beragam dan tak akan pernah ada habisnya. Betapa tidak, makanan yang biasa-biasa saja pun dapat diolah jadi makanan luar biasa. Ditambah lagi banyak peminatnya. Jika mengulik makanan khas Indonesia dari Sabang hingga Merauke, mungkin perut ini gak akan ada kenyang-kenyangnya. Ditambah lagi, apa saja yang “dilempar” di tanah Indonesia bisa tumbuh.

Tanah yang subur dengan beragam tanaman inilah yang buat nama Indonesia semakin melambung. Salah satu tanaman itu adalah pisang. Pisang Indonesia cukup berkualitas dengan banyak pilihan, baik untuk diolah atau sekadar sebagai “pisang meja”.  Pisang, selama ini jadi makanan favorit dengan cara digoreng, biasa disebut pisang goreng. Kalau direbus, orang biasa sebut pisang rebus.

Pisang yang diolah dengan sebutan bukan pisang kini hadir di @resepdapurayah. Ayah mau berbagi untuk jenis makanan itu. Namanya Barongko. Barongko ini salah satu makanan khas dari Sulawesi juga, tepatnya dari Sulawesi Selatan. Bahan-bahannya cukup mudah dan banyak dijual di pasaran. Rasanya enak dan tak cukup satu untuk dimakan lagi.  Resep Dapur Ayah mengolahnya dengan cara ayah.


Resep Barongko
Bahan
1 sisir pisang kepok matang (blender halus)
2 butir telur kocok lepas
250 gr gula pasir
1 sdt garam
250 ml santan kelapa
Daun pisang untuk membungkus
Biting lidi secukupnya
Dandang untuk mengukus

Cara buat
1.    Jerang kukusan di atas kompor hingga air mendidih
2.    Tambahkan telur, santan, gula, garam, ke dalam pisang yang sudah diblender
3.    Aduk-aduk hingga merata
4.    Ambil daun pisang, masukkan dua sendok adonan
5.    Rekatkan daun pisang dengan biting lidi
6.    Kukus adonan sekitar 20 menit
7.    Angkat, sajikan. Barongko dapat dinikmati baik hangat maupun dingin

Ayah pasti bisa kok buatnya, simpel dan mudah kan, anak-anak Ayah pasti suka. Selamat mencoba Ayah.




Teh Tarik Kemesraan ala Resep Dapur Ayah
Foto: Dok. Resep Dapur Ayah
Waaaah waaaah waaaah... ga kebayang sudah efek bangun kesiangan. Kesandung sana sini perabotan rumah. Mulai kesandung emberlah, periuk, sapu, cangkir, sampe sendok garpu berhamburan. Mau ngambil pisau keambil talenan. Hadeeh... mumet kepala! 

Mau minum keambil minyak, masih enak minyak yang baru, lhaa ini minyak jelantah habis goreng ikan asin. Alamaaak... Ga lagi-lagi deh kalo begini caranya. Ini nih saking enaknya diajak cerita sama Si Abang yang bapaknya sendiri excited dengerin dia  ngoceh dari pukul sepulu malam hingga pukul satu dini hari.

Jarang-jarang juga dia mau tidur sama bapaknya, bahkan bilang, "Bapak, Abang  mau tidur di temenin sama bapak". Haduuuh, gimana gitu rasanya. Langsung nyeeessss. Bukannya tidur, malah ngajak bapaknya cerita. Biasanya bapaknya yang dongengin,  eeh ini kebalik,  malah dia yang dongengin bapaknya.

Alhasil, terjadilah  obrolan seru dan juga "koplak" ala bapak sama anak.

Abang: "Pak, tadi kan Abang dapet pengumuman dari sekolah".
Bapak: "Pengumuman apa bang, memang abang menang lomba gitu?"
Abang: "Iya, pak. Abang menang lomba cerita".
Bapak: "Wah, hebat dong abang, bangga deh bapak sama abang".
Abang: "Hebat apanya pak?!"
Bapak: "Ya, hebat dong udah bisa menang lomba. Ngomong-ngomong hadiahnya sudah diambil belum?"
Abang: "Belum pak".
Bapak: "Lhoooo... kok belum?"
Abang: "Yaaah gimana mau diambil pak. Masa pemenang suruh ngambil hadiahnya ke Papua. Yang bener aja deh pak".
Bapak: '//''''''/////??////??/?88888****

Aaggh... ini Si Abang ada-ada aja. Malam larut menjelang pun dia masih sempat-sempatnya becanda sama bapaknya. Memang sih, ditambah lagi hujan mengguyur dari sore yang tak kunjung reda. Semakin asyik aja saya sama Abang ngobrol. Ini anak ternyata demen cerita. 

Si Abang (saya biasa panggil anak pertama saya yang laki-laki dengan sebutan ini) masih nyungsep di "Pulau Kapuk". Sementara, saya perhatiin di sekitaran bantal udah kebentuk aja tuh Danau Toba sama Pulau Samosir. Hadeeeh, ini anak, tidur mulutnya ngaga. Gimana kalo laler apa kecoak masuk yaaa... 

Sementara Si Abang masih tidur, saya justru bangun pagi ini berbeda dari biasanya. Dingin-dingin begini, pengen rasanya buat minuman yang bisa menghangatkan tubuh dan juga mengenyangkan. Terbersit untuk buat teh... "Ahhh, tehmerah  mah biasa", pikir saya. Atau buat kopi campur susu. "Saya bukan penikmat kopi, kalau susu sih iya", ucap saya dalam hati.

Ahaaa... reflek aja nih tangan ngambil panci, jerang air. Gak banyak-banyak amat sih saya mau buat. Muncul begitu saja di pagi yang dingin dan masih ingin menarik selimut tebal itu. 

Panci sudah saya isi dengan air 300 ml, kompor pun sudah saya nyalakan, dua bungkus  teh kantong sudah saya masukkan untuk direbus sekaligus. Sembari menunggu mendidih, susu kental manis sudah saya taruh di sebelah kompor sebanyak 250 ml. Cangkir stainles steel pun sudah saya siapkan. Ukuran cangkirnya pun tak terlalu besar. 

Eeeh, air dengan teh kantong sudah mendidih. Segera juga saya matikan kompor. Dalam keadaan panas, susu saya tuang dan diaduk. Terbentuk larutan berwarna kecokelatan. Cangkir stainles steel saya pakai untuk mengangkat larutan teh dan susu relatif tinggi ke atas, kemudian larutan kembali saya tuangkan ke panci. Secara berulang-ulang saya lakukan. Hal itu tak lain untuk menghasilkan busa dari perpaduan teh dan susu yang saya "tarik-tarik". Dan terbentuklah apa yang saya inginkan, Teh Tarik. 

Dengan penuh kemesraaan dan kelembutan saya tuang ke dalam gelas-gelas kasih sayang untuk anak-anak dan istri tercinta. Hmmm... aromanya pun menyebar hingga ke lantai atas rumah. "Bukan main", pikir saya. Teh Tarik ini mampu membangunkan mereka yang tidur pulas. 

Ya, Teh Tarik Kemesraan dan Sajian Kentang Telor Panggang Buru-Buru itu dengan senang hati menemani keluarga saya sarapan.  

Bersyukurnya saya, karena susu dan teh yang saya beli langsung dari honestbee. Tempat belanja online yang hemat, cepat, dan ga menguras kantong. Honestbee mampu memenuhi kebutuhan yang saya inginkan. Dalam keadaan sesibuk apapun saya, belanja masih dapat saya lakukan kapan dan di mana saja tak dibatasi ruang dan waktu. Last but not least...  terima kasih honestbee yang sudah meringankan pekerjaan belanja saya. 

Resep Teh Tarik Kemesraan

Alat dan Bahan
Teh kantong 2 buah
Air 300 ml
Susu kental manis putih 250 ml
Panci untuk merebus
Cangkir stainles steel untuk menarik dan mengaduk larutan

Cara buat
1. Rebus air dan teh sekaligus hingga mendidih dan mengeluarkan warna kemerahan
2. Matikan kompor. Dalam keadaan panas, tuang susu, aduk dengan cangkir stainles steel
3. Tarik ke atas larutan dan tuangkan kembali ke panci, lakukan dengan hati-hati dan cepat secara berulang-ulang hingga menghasilkan busa.
4. Teh tarik siap disajikan. Minum dalam keadaan hangat atau dingin tetap nikmat.











Kentang Telur Panggang Buru-Buru ala ResepDapurAyah
Foto: Dok. ResepDapurAyah

Waduuh... tak biasanya Si Abang mengajak saya bercerita hingga larut malam. Padahal, pagi-pagi dia harus berangkat ke sekolah. Entah kenapa, saya juga enjoy dan asyik aja gitu ngeladenin Si Abang bercerita. Si Abang mulai banyak ngobrol, entah itu aktivitas sekolahnya, pelajaran yang didapat, hingga ulah-ulah jahilnya (ssssttt... yang ini jangan dicontoh ya...) pun di ceritain. 



Suatu ketika Si Abang bercerita tentang teman barunya yang satu kelas. Dia bilang ke saya, "Pak, tadi di sekolah Abang dateng teman baru. Lucu deh yah, rambutnya keriting, mirip bulu domba". Whaaaat??? "Abang bilang rambutnya kayak rambut domba?" ucap saya. Si Abang senyum kecut aja saat saya setengah berteriak.

Terus, Si Abang pun menceritakan apa yang dia gambar di sekolahnya saat pelajaran menggambar dan mewarnai. "Pak, tadi kan di sekolah Abang disuruh gambar sama teacher-nya. Yaaa... Abang sih gambar apa aja. Gambarnya suka-suka."
Saya tanya, "Abang gambar apa?"  
Di jawab, "Abang gambar alam ghaib?" 
"Gambar alam ghaib itu seperti apa?" tanya saya lagi.
"Warna item semua pak!" 
Hadeeeeeh... "Ini Si Abang bercanda sama bapaknya atau memang usil ya", saya pikir.

Eeh ga kerasa jam udah di angka satu dini hari. Tidurlah saya dan Si Abang dengan pulasnya, sambil minta dihitungin dari satu sampe seribu. Ampuuuuunnn!! 

Daaaaan.... 

Mungkin ini efek ngobrol sampai larut malam, bangun-bangun udah menunjukkan pukul enam pagi kurang dikit. Padahal, saya itu setiap hari bangun di pukul empat pagi. Tapi ini memang beda bangunnya. Me time yang almost perfect dengan Si Abang. Gubrak-gubraklah saya ke sana ke mari masih pake sarung, yang jelas, selain pake sarung saya juga pake celana pendeklah pastinya. Jalan udah ga fokus. Kesandung emberlah, sapulah, periuk jatuhlah... Pokoknya lengkap penderitaan bangun kesiangan. 

Karena saya membiasakan diri buat sarapan, cari-cari bahan yang simpel, mudah, dan cepat di masak. Kebetulan banget di kulkas masih  ada daging asap, susu cair, kentang yang sudah saya kukus, wortel, daun bawang, dan seledri yang juga sudah saya iris-iris sehari sebelumnya. Masih ada telur 5 butir yang tersisa di keranjang telur.

Mau buat apa ini dengan sisa waktu yang tinggal 30 menit ke depan. Argggghhh.... 
Tanpa pikir panjang, lima butir telor saya kocok dengan garam satu sendok teh dan setengah sendok teh lada, masukkan susu cair 350 mililiter sedikit demi sedikit. Wortel yang sudah saya potong dadu sebelumnya saya rebus sebentar, lalu saya campurkan ke kocokan telur, begitu pula daun bawang, seledri, irisan kentang, dan daging asap. Saya aduk jadi satu. 

Jumpalitan nyari oven... eeh nangkring di bawah rak piring. Tak berapa lama  untuk memanaskannya. Saya tuanglah adonan ke wadah aluminium foil ukuran sedang dan Kentang Telur Panggang ini siap masuk oven. Tak berapa lama (sekitar 20 menit) kentang telur panggang ini matang dan siap disajikan untuk sarapan Si Abang ke sekolah. 

Memang beruntunglah saya, di zaman serba digital dan semakin maju ini belanja apa saja tak perlu ribet (baca susah). Belanjaan untuk sarapan itu dengan mudah saya peroleh dari aplikasi belanja honestbee. Bahan-bahan kebutuhan makanan, minuman, dan pokok lainnya, ada di sana. Sekali sentuh, bahan-bahan yang saya perlukan tercantum semua. 

Tinggal pilih apa yang mau dibeli. Dengan sekali sentuhan saja, saya dapat belanja banyak. Honestbee memberikan kemudahan untuk siapa saja yang berbelanja secara daring (online). Banyak kemudahan dan keuntungan diberikan honestbee untuk saya, antara lain, hemat waktu, tak perlu antri, ada assistant shopper profesional yang membantu membelikan belanjaan saya, diantar dengan kurir yang sudah terlatih dan tepat waktu.

Saya pun bisa memilih waktu pengantarannya. Mau pukul berapa tinggal klik saja. Selain itu, device (peralatan) telepon pintar saya tidak berat kalau saya sedang buka aplikasi lain. Enaknya lagi, jumlah harga belanjaan tercantum seluruhnya. Apabila barang yang saya pesan tidak ada, assistant shopper akan memberikan notifikasi melalui pesan singkat, dan juga langsung menelepon saya.

Dengan honestbee, saya bebas belanja, bebas melakukan aktivitas di mana saja tanpa diburu waktu. 

Kentang Telur Panggang Buru-Buru

Bahan
5 butir telur
1 sdt garam
½ sdt lada
Kentang 3 buah (kupas-kukus potong tipis)
Wortel 2 buah (kupas- potong dadu kecil, rebus 3 menit)
Seledri 2 batang (iris kecil)
Daun bawang 2 batang (iris kecil)
Keju parut secukupnya
Daging asap 5 lembar (potong sesuai selera)
Wadah aluminium foil ukuran sedang

Cara buat
1.    Kocok lepas telur, masukkan lada dan garam sembari dikocok pelan
2.    Tuang susu cair dan aduk rata
3.    Masukkan semua bahan dan aduk rata
4.    Tuang bahan ke aluminium foil hingga habis
5.    Panggang selama 25 menit
6.    Kentang Telur Panggang siap disajikan
Subscribe to: Posts ( Atom )

Instagram

@resepdapurayah

LATEST POSTS

  • Rahasia di Balik Dapur Ayah: Mangga Yakult
    Udara Jakarta akhir-akhir ini mulai panas, baik di siang maupun malam hari. Pastinya,  minuman dingin jadi  minuman favorit dan paling dica...
  • Better Living with Electrolux Mixer Kitchen Machine EKM 3437, Bikin Hidup Lebih Bermakna
      Electrolux Taste and Care Center [Foto: Dok Pri] Kalau saya mendengar nama Electrolux, ini satu brand yang sudah tak asing di t...
  • Teh Tarik Kemesraan
    Teh Tarik Kemesraan ala Resep Dapur Ayah Foto: Dok. Resep Dapur Ayah Waaaah waaaah waaaah... ga kebayang sudah efek bangun kesiangan....
  • Rahasia di Balik Dapur Ayah: Teh Serai Jahe
    Indonesia menjadi surga dunia untuk negara-negara luar. Mengapa? Karena di negara ini segala rempah ada. Itulah sebabnya Belanda enggan men...
  • Kaitomi Maru, いらっしゃいませ, いただきます
    Masak dan rasa itu sebagai satu perbuatan kejujuran O nama e wa nan desuka?   (Namanya apa?)   Nama e wa Sushi desu! (Namanya Sush...
  • Barongko Legit Saat Digigit
    Barongko ala ResepDapurAyah Foto: Dok. ResepDapurAyah Bicara makanan Indonesia sangat beragam dan tak akan pernah ada habisnya. Be...
  • Bakso-Sosis Goreng Tepung Bumbu
    Siapa sih yang tak suka bakso? Dari anak-anak sampai orang dewasa, rasanya bakso tetap jadi makanan favorit. Banyak jenis bakso yang bisa d...
  • Puding Jagung
    Wah, kalau ngebayangin puding gak akan ada habisnya ya… Banyak banget varian puding di negeri ini. Bayangkan saja, beragam bahan dapat diol...
  • Cooking for Love: Let’s Dance Together with Nik and Sarah on the Plate
    Siapa s ih orang yang disodorin makanan terus tiba-tiba nolak? Siapa pula yang tidak mau bertemu dengan selebritis chef yang diidam-id...
  • Rahasia di Balik Dapur Ayah: Gulai Tempoyak
    Saya, termasuk penggemar berat Durian. Saat kerja di salah satu NGO di Kabupaten Sarolangun Bangko Provinsi Jambi, setiap dua minggu sekali...

Blog Archive

  • ►  2019 (2)
    • ►  October (1)
    • ►  June (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
  • ▼  2017 (17)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  April (6)
    • ▼  March (3)
      • Barongko Legit Saat Digigit
      • Teh Tarik Kemesraan
      • Kentang Telur Panggang Buru-Buru
    • ►  January (6)
Powered by Blogger.
Copyright 2014 Rahasia di Balik Dapur Ayah.
Designed by OddThemes