Rahasia di Balik Dapur Ayah

Menjajal kuliner dari satu kota ke kota lain, dari satu negeri ke negeri lain, juga mencipta, membuat passion saya terbentuk. Ternyata, rasa itu tak hanya hadir dari lidah saja, tapi juga lewat KATA. Itulah salah satu alasan dari lahirnya blog ini. Semoga teman-teman senang dan nyaman berada di sini, di blog tempat segala selera tercurah lewat gambar dan kata. Love Resep Dapur Ayah

  • Beranda
  • Tentang Resep Dapur Ayah
  • Sarapan Pagi
  • Bekal
  • Bubur
  • Masakan
  • Minuman
  • Sambal
  • Review Resto
Home Archive for January 2017
Saya, termasuk penggemar berat Durian. Saat kerja di salah satu NGO di Kabupaten Sarolangun Bangko Provinsi Jambi, setiap dua minggu sekali pulang ke rumah di Kota Jambi. Memasuki persimpangan Pauh, ada salah satu rumah makan yang selalu saya kunjungi untuk mengganjal perut. Salah satu menu yang paling saya cari adalah Tempoyak.

Gulai Tempoyak Ikan Tenggiri ala Resep Dapur Ayah
Foto: Dok. Resep Dapur Ayah
Meski darah Jawa mengalir dalam diri saya, tetapi karena lahir dan besar di Sumatera-Jambi, alhasil makanan-makanan khas Jambi tak mungkin saya lewatkan begitu saja. Ya, salah satunya Gulai Tempoyak itu tadi.

 Sebagian orang mungkin mengenal makanan satu ini, bahkan pernah merasakannya. Tetapi mungkin sebagian lain tidak sama sekali, atau belum pernah mencicipinya. Tempoyak sangat dikenal di Sumatera, khususnya Jambi, Palembang, dan Bengkulu. Betapa tidak, ketiga daerah ini merupakan penghasil durian cukup besar di wilayah Sumatera.

Tempoyak terbuat dari daging buah durian yang difermentasi beberapa lama hingga mengeluarkan asam. Tempoyak asli yang terbuat dari durian berwarna cerah kuning dan juga bergantung dari jenis warna buah duriannya. Meski nantinya sudah dimasak, rasa manis akan tetap keluar dari Gulai Tempoyak tersebut. Ini salah satu indikator bahwa tempoyak tersebut asli tanpa campuran.

Nah, tempoyak dapat dimasak baik dengan ikan, ayam, daging, maupun sayuran dari jenis yang mengandung air, seperti ketimun, labu siam, atau sejenisnya. Namun, lebih banyak dimasak menggunakan ikan. Ikan yang paling enak dari Sumatera biasanya ikan Gabus atau ikan Patin (jenis ikan air tawar). Akan tetapi, ikan laut dari jenis Tenggiri, Tongkol, Tuna, atau pun Kakap dapat dibuat tempoyak.

Resep Dapur Ayah yang saya punyai kali ini membuat Tempoyak dengan menggunakan ikan Tenggiri. Ikan Tenggiri memiliki tekstur daging yang padat dan tidak hancur saat diolah. Rasanya pun lebih segar dan manis jika mendapatkan ikan dalam keadaan segar. Untuk itu, Ayah harus tahu tips memilih ikan yang masih segar, seperti mata lebih bening, insang berwarna merah, dan jika daging ikan ditekan tidak lembek atau tetap keras.

Bahan
1.    Ikan Tenggiri 500 gram potong selebar jari telunjuk
2.    Serai 2 batang memarkan
3.    Air 1,5 liter
4.    Garam 1.5 sdt
5.    Gula 1 sdm
6.    Tempoyak 200 gr

Bumbu halus
1.    Cabe merah keriting 20 biji
2.    Cabe rawit merah 15 biji
3.    Kunyit 2 ruas jari
4.    Tempoyak 200 gram (campur bersama dengan bumbu yang dihaluskan)

Kemangi 1 ikat petik daun

Cara buat
1.    Rebus air hingga mendidih
2.    Masukan bumbu yang sudah dihaluskan bersama serai yang sudah dimemarkan dan tempoyak
3.    Biarkan hingga mendidih lagi
4.    Tambahkan garam dan gula, cicipi hingga mendapatkan rasa yang diinginkan
5.    Masukkan ikan, biarkan mendidih lagi dan agak mengental
6.    Matikan kompor, masukkan daun kemangi.
7.    Hidangkan bersama nasi hangat dan lalapan (ketimun, selada air, buncis dan kacang panjang rebus, atau sejenisnya).



Udara Jakarta akhir-akhir ini mulai panas, baik di siang maupun malam hari. Pastinya,  minuman dingin jadi  minuman favorit dan paling dicari. Mencicipi ragam minuman dingin sepertinya identik dengan jus atau sop buah. Jika sudah datang musimnya, seakan buah di Indonesia tak pernah ada habisnya.

Mangga Yakult memberi kesegaran tersendiri
Foto: Dok. Resep Dapur Ayah
Buah yang satu ini relatif banyak ditemukan di Indonesia. Warna, bentuk, dan variannya juga sangat banyak. Apalagi kalau bukan mangga. Banyak makanan dibuat dari buah satu ini, mulai dari permen, keripik, dan paling banyak untuk minuman (jus) maupun sirup.
Resep Dapur Ayah pernah mencoba beberapa minuman yang dibuat dari mangga. Tetapi, rasa manis yang keluar bukan dari mangganya sendiri, tetapi adanya tambahan gula. Nah, mengurangi kadar gula pada minuman yang akan Resep Dapur Ayah buat kali ini adalah dengan pemilihan mangga yang matang dan manis.

Mangga yang digunakan adalah mangga harum manis tua (atau matang pohon). Mangga ini punya aroma sangat khas, berbau wangi dan menyebar. Rasa manisnya sangat alami. Jadi, untuk membuat jus atau minuman sejenisnya kita tak perlu menambahkan gula.
Padu padan mangga ini akan Ayah campur dengan minuman kesehatan, yaitu Yakult. Rasa asam dan susu yang ada akan memberi sensasi tersendiri. Penasaran? Mari kita coba!

Bahan
Mangga harum manis ukuran sedang 1 buah, kupas dan blender dengan sedikit air (150 cc)
Yakult 2 botol

Cara buat

Mangga yang sudah dijus tambahkan Yakult sesuai selera. Jika ingin diminum dingin masukkan ke dalam lemari es, biarkan sekitar 30 menit. Atau dapat ditambah dengan es batu. Simpel, cepat, dan mudah, kan?

Mangga Harum Manis
Foto: Dok. http://4.bp.blogspot.com/

Banyak ragam bubur yang sering saya jumpai. Dari sisi rasa ada yang enak ada juga yang biasa-biasa saja. Aneka bahan utama bisa dimasukan untuk membuat bubur. Kalau selama ini makan bubur itu-itu saja, kali ini Resep Dapur Ayah mau buat bubur lain dari yang lain. Apa itu? Ya, bubur pisang.

Bubur Pisang Uli
Foto: Dok. Resep Dapur Ayah
Di negara kita banyak sekali terdapat jenis pisang. Ada pisang Ambon, pisang Kepok (batu), pisang Emas, pisang Susu, pisang Raja, pisang Uli (lilin biasa disebut di Sumatera), dan sebagainya. Olahan pisang pun banyak sekali jenisnya. Bisa dibuat bolu, keripik, sale, dan yang paling terkenal adalah pisang goreng juga minuman.

Nama ilmiah pisang yang biasa dipakai adalah Musa acuminata, Musa balbisiana. Buah pisang memiliki warna bisa hijau, kuning, merah, ungu, dan kecokelatan saat matang. Buahnya tumbuh dalam kelopak yang menggantung dari atas tanaman. Hampir semua dapat dimakan (partenokarpik = tanpa biji). Daging pisang yang matang cukup lembut dan mengandung banyak pati.

Nah, Resep Dapur Ayah ingin mengolah pisang dari yang biasa-biasa saja menjadi sesuatu yang luar biasa. Ayah ingin mengubahnya menjadi bubur pisang yang lembut dan dapat disantap semua orang, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kali ini Ayah menggunakan pisang Uli. Pisang Uli yang matang mengeluarkan aroma wangi dan enak. Ketika diolah akan mengalami perubahan warna menjadi kecokelatan. Nah, mau tahu kan bahan-bahannya apa saja untuk membuat bubur pisang? Yuk, kita mulai.

Bahan
1.    Pisang Uli 1 sisir
2.    Gula Jawa 200 gram
3.    Garam 1 sdt
4.    Air 500 mili liter
5.    Tepung maizena 3 sendok makan (cairkan)
6.    Tepung kanji 2 sendok makan (cairkan)
7.    Daun pandan 2 lembar (robek)
8.    Keju parut secukupnya
9.    Santan bubuk Sasa secukupnya

Cara buat
1.    Kupas pisang, tekan-tekan dengan sendok agar sedikit hancur
2.    Rebus air bersama gula jawa dan pandan, saring
3.    Rebus kembali air saringan gula jawa dan pandan, tambahkan garam, dan masukkan pisang, aduk-aduk hingga pisang matang dan berubah warna
4.    Setelah pisang matang, aduk cepat campuran kanji dan maizena lalu tuang ke dalam bubur hingga mengental.
5.    Sajikan dengan siraman santan bubuk Sasa dan keju parut dalam keadaan hangat.

Selamat menikmati Ayah beserta keluarga. 

NB: Selain pisang Uli, pisang Kepo, pisang Raja, pisang Barangan, dan jenis pisang dengan tekstur yang agak keras ketika matang, dapat dijadikan bubur pisang. 
Indonesia menjadi surga dunia untuk negara-negara luar. Mengapa? Karena di negara ini segala rempah ada. Itulah sebabnya Belanda enggan meninggalkan negeri yang Gemah Ripah Loh Jinawi ini. Begitu banyak jenis-jenis rempah yang dihasilkan terkenal hingga mancanegara.

Teh Serai Jahe ala Resep Dapur Ayah
Foto: Dok. Resep Dapur Ayah
Banyak yang diolah menjadi beragam bumbu kue dan masakan, termasuk pula dibuat minuman, seperti jahe serbuk. Nah, kali ini, Resep Dapur Ayah membuat minuman penghangat badan, penguat daya tahan, dan mencegah flu berkepanjangan dari rempah-rempah asli Indonesia, yaitu Teh Serai Jahe.

Jahe sebagai tanaman rimpang punya cukup banyak manfaat, terutama jahe merah. Jahe merah, lebih terasa hangat di badan dan tenggorokan dibanding jahe kuning (biasa). Aromanya pun lebih kuat. Bernama latin Zingiber officinale var rubrum. Di dalam jahe merah terdapat minyak atsiri dan kandungan lainnya. Nah, minyak atsiri inilah yang mampu membangkitkan selera dan mencegah ragam penyakit serta kandungan lainnya.

Begitu pula serai. Serai termasuk bumbu rempah dari keluarga Poaceae (rumput-rumputan). Memiliki nama ilmiah Cymbopogon citratus yang berasal dari Sri Lanka dan Selatan India. Tak hanya di Indonesia, di Thailand, Vietnam, Kamboja, juga Malaysia, serai menjadi bahan masakan paling populer. Sementara itu, di Benua Afrika dan Amerika, serai dipakai untuk obat dan kuliner.

Kali ini, Resep Dapur Ayah buat minuman dari kedua rempah tersebut yang sangat mudah dan cepat.

Bahan
Serai 2 batang potong-potong sesuai selera atau bisa juga digeprek
Jahe merah 3 ruas jari, bakar terlebih dahulu lantas di geprek
Air  500 ml
The celup 1 bungkus
Gula batu secukupnya

Cara buat
Rebus air hingga mendidih
Masukkan semua bahan
Terakhir masukan teh celup hingga sesuai warna yang diinginkan
Tutup rapat agar aroma jahe dan serai tetap melekat
Hidangkan selagi hangat.


Ki-Ka: Jahe Merah dan Serai
Foto: Dok. http://daunbuah.com/ & https://ecs7.tokopedia.net

Hmm… orang Indonesia itu kalau makan tidak ada rasa nyelekit di dalam mulut, rasanya kurang pas. Ya, jika makan tak ada sambal rasanya ada yang kurang. Meski harga cabai saat ini sedang melambung tinggi, tetapi tidak mengurangi selera makan Ayah dan keluarga, kan?

Tongkol Rica ala Resep Dapur Ayah
Foto: Dok. Resep Dapur Ayah
Pedas, selain melekat erat untuk orang Asia khususnya Indonesia, juga identik dengan rasa. Rasa pedas mampu membangkitkan selera. Di beberapa tempat saat saya menjajal Tuna, Cakalang, atau Tongkol Rica-Rica, rasanya tidak seperti yang saya bayangkan. Tidak nampol di mulut saya.

Ayah jangan salah, Tuna, Cakalang, dan Tongkol itu dari jenis ikan berbeda lho yaa… Ayah harus tahu juga perbedaan dari ketiganya. Tuna mirip Tongkol. Tongkol sebagai jenis lain dari Tuna. Nah, sementara Cakalang masuk juga sebagai Tuna. Dalam literatur bahasa Inggris disebut sebagai Skipjack Tuna.

Tuna terdiri dari beberapa spesies masuk ke dalam famili Scombridae dari marga Thunnus. Tubuh Tuna mirip Torpedo, sedikit pipih di sisinya dan moncongnya runcing. Sementara, Cakalang berbeda ya sama Tongkol. Akan tetapi masih satu famili dengan ikan tuna. Tongkol berwarna lebih gelap dari cakalang dan agak langsing. Sementara, Tuna lebih besar. Tekstur daging ketiganya hampir mirip tetapi rasanya berbeda.

Nah, kali ini saya sebagai Ayah ingin  menyajikan makanan khas dari Sulawesi ini dengan ala Resep Dapur Ayah, Tongkol Rica-Rica. Makanan ini memberikan sensasi tersendiri di lidah Ayah lhoo… Betapa tidak, jangan-jangan Ayah bisa nambah makan berkali-kali karena rasa Tongkol yang lekker berpadu sambal.

Bahan
1.    Tongkol suwir 500 gr (dapat beli di pasar tradisional)
2.    Daun Jeruk 6 lembar (robek-robek)
3.    Serai dimemarkan 2 batang
4.    Garam 1.5 sdt
5.    Gula 1 sdm
6.    Minyak goreng untuk menumis secukupnya

Bahan yang dihaluskan
1.    Cabe merah keriting 20 biji
2.    Cabe rawit merah 15 biji
3.    Bawang merah 10 siung
4.    Bawang putih 5 siung

Cara membuat

1.    Panaskan minyak, masukkan bumbu halus, serai, daun jeruk, aduk hingga harum
2.    Setelah semua bumbu harum, tambahkan gula dan garam, aduk sebentar, masukkan tongkol suwir, aduk-aduk hingga tercampur rata. Siap dihidangkan.

Ikan Tongkol atau di beberapa daerah disebut Ikan Kayu
Foto: Dok. http://static.republika.co.id/







Siapa yang tak kenal alpukat. Buah yang kaya lemak dan salah satu sumber buah pengenyang perut ini punya banyak khasiat. Selain sebagai sumber buah juga menjadi buah sumber kesehatan. Alpukat dapat membantu mencegah penyakit berbahaya dan meningkatkan metabolisme tubuh. Nah, apa saja yang terkandung di dalam buah alpukat ini?

Buah Alpukat, buah kaya lemak
Foto: Dok. http://res.cloudinary.com/

1.    Lemak yang menyehatkan
Orang banyak bilang, “Jangan makan alpukat, karena mengandung lemak!” anggapan itu salah. Kandungan lemak alpukat adalah lemak baik. Sekitar ¾ lemak baik ada pada buah ini. Kandungannya berupa lemak tak jenuh tunggal yang mengandung asam oleat. Nah, lemah ini  yang dapat mengurangi kadar kolesteril jahat dalam darah, mampu mengegah stroke, dan serangan jantung.
2.    Glukosa
Gula pada alpukat tidak besar. Kalau kita bagi dua buah alpukat, kandungan gula dari potongannya hanya 0,2 g. Jadi, tidak berbahaya untuk kadar gula darah dalam tubuh.
3.    Serat
Alpukat ukuran sedang terdapat sekitar 10 g sera. Sementara, serat sangat diperlukan oleh tubuh.
4.    Vitamin & Mineral
Dalam alpukat banyak mengandung vitamin K, B9, B5, B6, E, dan juga C. Sementara mineral yang tinggi berupa kalium, lebih besar dari pisang.

Dari dapur ayah, selain anak-anak, ayah jamin, orang tua juga suka dengan buah alpukat dan sajian yang akan ayah berikan. Namanya Avocado Chocolato. Membuatnya cukup simpel dan mudah.

Bahan
Satu buah alpukat matang
Lima sendok makan susu kental manis cokelat

Cara Buat
Kerok daging buah sesuai selera dan siram susu kental manis cokelat di atasnya.
Dimakan dingin lebih nikmat. Untuk itu ayah di rumah bisa memasukkan sekitar 30 menit ke dalam kulkas. Berani mencoba?


Avocado Chocolato
Foto: Dok. ResepDapurAyah


Subscribe to: Posts ( Atom )

Instagram

@resepdapurayah

LATEST POSTS

  • Rahasia di Balik Dapur Ayah: Mangga Yakult
    Udara Jakarta akhir-akhir ini mulai panas, baik di siang maupun malam hari. Pastinya,  minuman dingin jadi  minuman favorit dan paling dica...
  • Better Living with Electrolux Mixer Kitchen Machine EKM 3437, Bikin Hidup Lebih Bermakna
      Electrolux Taste and Care Center [Foto: Dok Pri] Kalau saya mendengar nama Electrolux, ini satu brand yang sudah tak asing di t...
  • Teh Tarik Kemesraan
    Teh Tarik Kemesraan ala Resep Dapur Ayah Foto: Dok. Resep Dapur Ayah Waaaah waaaah waaaah... ga kebayang sudah efek bangun kesiangan....
  • Rahasia di Balik Dapur Ayah: Teh Serai Jahe
    Indonesia menjadi surga dunia untuk negara-negara luar. Mengapa? Karena di negara ini segala rempah ada. Itulah sebabnya Belanda enggan men...
  • Kaitomi Maru, いらっしゃいませ, いただきます
    Masak dan rasa itu sebagai satu perbuatan kejujuran O nama e wa nan desuka?   (Namanya apa?)   Nama e wa Sushi desu! (Namanya Sush...
  • Barongko Legit Saat Digigit
    Barongko ala ResepDapurAyah Foto: Dok. ResepDapurAyah Bicara makanan Indonesia sangat beragam dan tak akan pernah ada habisnya. Be...
  • Bakso-Sosis Goreng Tepung Bumbu
    Siapa sih yang tak suka bakso? Dari anak-anak sampai orang dewasa, rasanya bakso tetap jadi makanan favorit. Banyak jenis bakso yang bisa d...
  • Puding Jagung
    Wah, kalau ngebayangin puding gak akan ada habisnya ya… Banyak banget varian puding di negeri ini. Bayangkan saja, beragam bahan dapat diol...
  • Cooking for Love: Let’s Dance Together with Nik and Sarah on the Plate
    Siapa s ih orang yang disodorin makanan terus tiba-tiba nolak? Siapa pula yang tidak mau bertemu dengan selebritis chef yang diidam-id...
  • Rahasia di Balik Dapur Ayah: Gulai Tempoyak
    Saya, termasuk penggemar berat Durian. Saat kerja di salah satu NGO di Kabupaten Sarolangun Bangko Provinsi Jambi, setiap dua minggu sekali...

Blog Archive

  • ►  2019 (2)
    • ►  October (1)
    • ►  June (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
  • ▼  2017 (17)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  April (6)
    • ►  March (3)
    • ▼  January (6)
      • Rahasia di Balik Dapur Ayah: Gulai Tempoyak
      • Rahasia di Balik Dapur Ayah: Mangga Yakult
      • Rahasia di Balik Dapur Ayah: Bubur Pisang Keju
      • Rahasia di Balik Dapur Ayah: Teh Serai Jahe
      • Rahasia di Balik Dapur Ayah: Tongkol Rica ala Rese...
      • Rahasia di Balik Dapur Ayah: Avocado Chocolato
Powered by Blogger.
Copyright 2014 Rahasia di Balik Dapur Ayah.
Designed by OddThemes